السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Bismillaahir-Rohmanir-Rohim.....
Sholat Istikhoroh adalah shalat sunah untuk memohon petunjuk kepada
Allah ketentuan pilihan yang lebih baik di antara dua hal atau lebih yang
belum dapat ditentukan, karena terkadang apa yang terlihat oleh manusia
itu baik tetapi menurut pandangan Allah buruk, sebaliknya menurut
pandangan manusia buruk tetapi sesunguhnya menurut Allah baik.
Hanya Allah Yang Maha Tahu dan yang menentukan segala urusan manusia.
Dengan beristikhoroh berarti memohon petunjuk yang lebih baik.
Sabda Nabi:
"Tidak akan kecewa bagi yang melaksanakan istikhoroh dan tidak akan
menyesal bagi orang yang suka bermusyawarah dan tidak ada kekurangan
bagi orang yang suka berhemat"
(HR.Thabrani).
Cara Melaksakan Istikharoh :
Shalat Istikharah tidak mempunyai waktu tertentu, asal dilaksanakan tidak pada waktu yang dilarang sebagaimana diatas.
Dilaksanakan secara Munfarid (tidak berjamaah) dua rokaat dan dapat
diulangi pada waktu yang lain sampai mendapat petunjuk dari Allah
melalui mimpi, petunjuk hati yang kuat atau petunjuk dari orang yang
shalih.
Semua shalat sunah dapat dijadikan istikharah,
seperti;shalat sunah Rawatib, Tahiyyatul masjid, shalat Tahajjud dan
sebagainya berdasarkan hadits riwayat Bukhari.
Sabda Nabi saw:
"Apabila diantara kamu ada yang belum jelas tentang sesuatu maka hendaklah engkau shalat dua rakaat selain shalat yang wajib".
> Niat didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram
> "Aku niat shalat sunah Istikharah karena Allah"
> Membaca doa Iftitah
> Membaca surat al Fatihah
> Membaca satu surat didalam al quran.Afdhalnya, rakaat pertama
membaca surat al Kafirun dan rakaat kedua membaca surat al Ikhlas.
> Ruku' sambil membaca Tasbih tiga kali.
> I'tidal sambil membaca bacaannya
> Sujud yang pertama dan membaca Tasbih tiga kali
> Duduk antara dua sujud dan membaca bacaannya
> Sujud yang kedua dan membaca Tasbih tiga kali.
> Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua
sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka
membaca salam dua kali.
Selesai shalat Istikharah bacalah
zikir yang mudah dan berdoa utarakan masalah yang akan dipilih, kemudian
mohon petunjuk Allah untuk menentukan yang lebih baik.
Shalat
Istikharah adalah Shalat Sunnat dua rakaat untuk memohon petunjuk kepada
Allah, dalam hal menentukan pilihan dari dua perkara yang belum
diketahui baik dan buruknya.
Dalam sebuah Hadist dikatakan,
Jabir bin Abdullah ra berkata :
“ Rosulullah SAW mengajarkan kepada kami beristikharah pada segala
macam urusan kami, seperti beliau mengajarkan kepada kami surat
Al-Qur’an.”
Dan didalam Hadist yang lain Rosulullah SAW bersabda :
“ Apabila seseorang diantara kamu berkeinginan melakukan sesuatu,
hendaklah ia ruku’ dengan dua ruku’ (shalat dua rakaat) yang selain
fardhu. Sesudah Shalat, kemudian membaca do’a ini. “
Keterangan :
Yang dimaksud dalam Hadist ini dengan Ruku’ dengan dua Ruku’ ialah
Shalat Istikharah dua raka’at. Dan do’a sesudah Shalat Sunnat Istikharah
akan disampaikan kemudian dalam artikel ini.
Kata Istikharah dalam bahasa Arab berarti minta dipilihkan.
Seorang teman meminta tolong kepada temannya untuk memilihkan mana buku
bacaan yang terbaik dari buku bacaan yang ada. Ini dinamakan perbuatan
Istikharah.
Seseorang mau melakukan Istikharah biasanya apabila
ia merasa ragu untuk memilih, sehingga meminta bantuan orang lain atau
temannya. Demikian juga halnya dalam beragama.
Apabila manusia
tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapkan dengan akal dan fikiran
maka ia mengadukan masalah tersebut kepada Allah SWT agar Allah dapat
membantu memilihkan keputusan mana yang harus diambil.
Cara
meminta pilihan kepada Allah itu dapat dilakukan bermacam-macam, antara
lain dengan berdo’a agar Allah memberi hidayah, atau melakukan Shalat
dua raka’at. Shalat dua raka’at inilah yang disebut dengan Shalat
Istikharah.
Oleh karena itu, pengertian Shalat Istikharah
adalah Shalat dua raka’at yang dimaksudkan memohon kepada Allah untuk
membantu memecahkan (memilihkan) suatu hal yang belum dapat diselesaikan
sekarang.
Sementara manusia sebagai mahluk berfikir diberi
akal dan hati nurani sebagai alat pertimbangan dalam kehidupan. Tetapi
apabila ada sesuatu yang tidak terjangkau oleh akal dan fikiran manusia,
maka disaat itulah diperlukan keimanan.
Problema anak manusia
semenjak dia dilahirkan ke dunia ini adalah sangat kompleks dan
kadangkala memang silih berganti. Sepanjang masalah tersebut masih dapat
diselesaikan oleh akal, maka manusia dapat hidup dengan tenang. Tetapi,
toh tidak setiap persoalan (masalah) itu dapat diselesaikan oleh akal,
karena akal manusia itu sendiri mempunyai keterbatasan.
Kalau
sudah begini, manakala akal sudah menyerah dan sudah tidak dapat
dipergunakan untuk berfikir lagi, sudahlah pasti anak manusia yang masih
mengganjal masalah (problema) itu tidak akan dapat hidup dengan tenang.
Kalau sudah demikian, kepada Allah SWT jua kita (manusia ) mengadu,
meninta dan memohon. Karena memang Dia tempat manusia meminta. Karena
hanya Dia (yaitu Allah SWT ) saja yang kita (manusia) sembah dan hanya
kepada Dia kita (manusia) memohon pertolongan.
Disinilah
keagungan ajaran Islam itu tampak, Nabi Muhammad SAW menganjurkan
umatnya agar melakukan Shalat Istikharah ( Shalat minta dipilihkan).
Anjuran Nabi SAW ini berkaitan dengan fitrah manusia yang mempunyai hati
Nurani sebagai tempat bersemayamnya kemauan dan ketaqwaan.
Fungsi dan tujuan Shalat Istikharah terlihat yaitu pada ketika manusia
sedang nyenyak tidur dan dunia hening tanpa ada suara yang hiruk pikuk,
pada saat itu seorang hamba Allah ruku’ dua rakaat memanjatkan doa dan
mengadukan nasibnya kepada Yang Maha Kuasa.
Hati yang teguh
disertai keyakinan yang kuat akan kebenaran agama Islam, niscaya semua
kesulitan akan terpecahkan secara baik karena Shalat Sunnat Istikharah
memberikan arah dan ketentraman kepada jiwa yang sedang kalut.
Allah SWT akan memberikan petunjuk atas apa yang umat manusia resahkan
melalui Rahmat dan Syafaat-Nya kepada hati sanubari manusia. Hati
sanubari inilah kemudian yang menggerakkan raga manusia untuk memilih
salah satu yang ditunjuk Allah. Namun sekiranya setelah selesai Shalat
Sunnat Istikharah dan persoalan tidak juga kunjung terpecahkan.
Ingat, jangan salahkan Allah, mungkin kita belum memenuhi syarat dan
kriteria agar suatu doa diakbulkan. Mungkin juga hanya masalah waktu,
sebaiknya kita ulangi dua sampai tiga kali Shalat Sunnat Istikharah
kita.
Sehingga Allah memberikan petunjuk-Nya (ilham) kepada
diri kita. Sebab ada hal yang tidak dapat diperkirakan oleh akal
manusia, yakni gerak Allah membantu hamba-Nya. Begitu juga, manusia
kadang-kadang tidak sadar, bahwa ia justru sedang menikmati suatu
karunia Illahi. Pada waktu berdoa itulah disampaikan apa yang diinginkan
dan inti dari Istikharah pada waktu tersebut.
Ada Hadist Rosulullah SAW tentang doa Istikharah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut :
“Ya Allah, Tuhanku, sesungguhnya aku mohon petunjuk kepada-Mu tentang
mana yang baik buatku menurut ilmu-Mu. dan aku mohon diberi kekuatan
dengan kekuatan-Mu dan dengan keagungan-Mu yang besar. Karena
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Kuasa, aku tidak berkuasa. Engkaulah
Yang Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui serta Engkaulah Yang Maha
Mengetahui hal-hal yang ghaib.
Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa
perkara ini baik bagiku dan agamaku dan dalam kehidupanku dan pada
akibat tindakanku, maka tetapkanlah untukku kemudian berkahilah aku.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa pekerjaan ini buruk bagiku dalam
agamaku dan kehidupanku dan akibat tindakanku, maka palingkanlah yang
jahat itu dari aku dan palingkanlah aku darinya. Dan tentukanlah bagiku
kebajikan sekiranya ada. Kemudian ridhoilah aku dalam kebajikan itu. “
( HR Bukhari )
Semoga bermanfaat dan penuh keberkahan ALLAH...
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh...
sumber : https://www.facebook.com/pages/Yayasan-Pendidikan-Islam-Al-Barkah/145837338789261
Tidak ada komentar:
Posting Komentar